Jumat, 23 September 2011

Junior Highschool of the Dead (JHS OTD)

Junior HighSchool of the Dead


Chapter 1 : Party of the DEAD


29 October 2010 [02.10 PM]
Hari yang seperti biasa, membosankan, lagi-lagi aku bolos pelajaran Fisika, pelajaran paling buruk menurutku. Namaku Ryuzaki, Hatsune Ryuzaki, orang-orang biasa memanggilku Ryu, aku pindah dari Jepang ke Amerika sejak tahun lalu, tetapi ada sebuah alasan yang menyebabkan aku harus kembali ke Jepang... <opening>


Ya, hari itu aku sedang bersantai di atap sekolah, memandangi langit yang cerah, tiba-tiba beberapa helikopter yang bukan berasal dari Amerika melintas diatas gedung sekolah. Di waktu yang sama, di depan gerbang sekolah, tampak seorang lakki-laki yang selalu berjalan melewati gerbang sekolah, lalu berputar menuju hutan di belakang sekolah. Dia berjalan seperti orang pincang, tapi sudahlah, di sini, "Kriiiing...." 30 menit kemudian, bel tanda pulang sekolah berbunyi, aku langsung mengambil tasku, dan menuruni tangga. Di papan pengumuman sekolah, aku melihat sebuah poster yang memberitahukan pesta Halloween 31 Oktober mendatang, 2 hari lagi. Aku berjalan menuju rumah, rumahku hanya 3 blok jauhnya dari sekolah, masih bisa ditempuh dengan berjalan. Di jalan, aku berpapasan dengan gadis cantik yang paling pintar di kelas 7-C, namanya Miyuki Suzumiya. Rumah kami memang satu arah, hanya beda 1 blok saja. Aku mengikutinya dari belakang, karna aku tak berani menyapanya. Keesokan harinya, aku berangkat menuju sekolah seperti biasa, hanya saja, hari ini kami hanya mendekorasi sekolah untuk "Halloween Party" besok. Saat mendekorasi lorong sekolah, aku melihat Miyuki sedang berjalan sambil membawa banyak buku. "Aku yang bisa kubantu?" Aku mencoba mengajaknya bicara.


"Hmmm... tidak terima kasih Ryu.." Jawabnya sambil tersenyum. "Baiklah..." Aku balas tersenyum, lalu aku melanjutkan mendekorasi. Hari itu berjalan cepat, sekolah dipulangkan lebih awal, aku dan Miyuki pulang bersama, kali ini, aku memberanikan diri untuk menyapanya. "Hai Miyuki.." Aku menyapanya, "Oh, hai Ryu, aku tak tau, rumahmu disekitar sini.." "Ya mungkin kau kurang memperhatikan saja..". "Hmmm... baiklah, oya, kostum apa yang akankau gunakan untuk pesta besok?" "Yah, aku akan memakai kostum Drakula-ku, bagaimana denganmu?" "Aku akan memakai kostum ratu peri.." "Waw, aku tak sabar melihatnya...". Perjalanan pulang yang menyenangkan, walaupun hanya sekedar membahas kostum.


31 October 2010 [05.45 PM]
Aku bersiap-siap dengan kostum drakula-ku, lengkap dengan jubah dan gigi taring palsu. Aku berangkat ke sekolah dengan membawa sekantung permen, untuk dibagikan kepada teman-teman, tradisi sekolah. Sore itu, jalanan ramai oleh anak-anak yang berlarian ke sana kemari, sambil mengucapkan "Trick or Threats!", ke setiap rumah yang mereka kunjungi, untuk mendapatkan permen. Tak lama kemudian, aku sampai di gerbang sekolah, yang diganti menjadi "Welcome to Secondhand Deathouse", lengkap dengan dekorasi-dekorasi yang membuat susana Halloween menjadi lebih seram. Aku bertmu dengan Miyuki, dia terlihat cantik sekali, "Hai Ryu, bagaimana penampilanku..?" "Eh, em.. kau terlihat cantik..." aku menjawab dengan ragu-ragu. "Terima kasih.." "Yeah, bukan masalah...", tiba-tiba, bel berbunyi, itu berarti permainan "Hide n Scream" segera dimulai. Para pemain harus mencari tempat persembunyian di seluruh sekolah, sementara para hantu-lah yang harus mencari dan mengagetkan mereka. Aku termasuk menjadi hantu, aku mencari orang yang bersembunyi, lalu mengagetkanya, aku mencari ke sana kemari, tapi mereka sangat pandai bersembunyi.


Aku melihat Miyuki bersembunyi dibelakang meja hidangan untuk para tamu, dekat sekali dengan pagar batas antara sekolah dan hutan. Aku berniat mengagetkanya, aku mengendap-endap ke arahnya, tiba-tiba dia menjerit, padahal aku belum mengagetkanya. Aku menghampirinya, ternyata bukan orang lain yang mengagetkanya, melainkan mahluk lain yang seperti manusia. Aku menarik tangan Miyuki untuk bersembunyi dibelakangku, dan aku akan mencoba melindunginya. Makhluk itu terlihat seperti orang biasa, tapi matanya terlihat seperti orang mati, dan tubuhnya dingin, tapi masih bergerak, dan sekarang berdiri di hadapanku. "Graa..." Dia menyerangku, tanpa sadar, aku mengambil pisau dari meja hidangan, dan menancapkanya ke perut makhluk itu sambil memejamkan mata. Saat aku membuka mata, makhluk itu hendak bangkit kembali, lalu seorang guru datang dan menghadang makhluk itu, "Larii...!" perintahnya. Aku langsung menarik tangan Miyuki dan berlari tanpa arah, aku membawa pisau dari meja hidangan, untuk berjaga-jaga. Aku dan Miyuki berlari menaiki tangga ke atap sekolah, tempat paling aman menurutku. Setelah sampai di atap, aku langsung mengunci pintu, agar 'mereka' tidak menerobos ke sini, "Srek" aku mendengar suara dari balik tumpukan kardus. "Apa itu?!" aku mendekati sumber suaranya, "I, ini aku, Alisia..." aku memastikan, ternyata memang benar dia. "Kau terluka?" "Ya, sedikit tergigit di lenganku..." Aku memasang muka serius, "Be, benarkah..?" aku mencoba memastikan. Alisia menunjukan luka gigitanya, "Maafkan aku.." aku minta maaf padanya, "Tak apa, lakukanlah.." aku langsung menusuk perutnya, sebelum menjadi salah satu dari 'mereka'. " Apa yang kau lakukan Ryu?!" Miyuki bertanya padaku, "Menyelamatkan hidup kita," aku menjawab sambil menutup wajah Alisia dengan kain. "Apa yang sebenarnya terjadi Ryu..?" Tanya Miyuki sambil menangis.


"Entahlah, mungkin akhir dari dunia kita.." Hanya itu yang dapat kukatakan, Miyuki menangis disampingku, sementara aku memperhatikan 'Tragedi Berdarah' yang terjadi dilapangan football, satu persatu mereka yang masih hidup, mulai menjadi seperti makhluk yang tadi, hanya dalam sekali gigitan. Tiba-tiba aku mendengar suara  pintu atap digedor gedor, aku mengambil pisauku, dan mengendap-endap ke pintu. Aku mempersiapkan diri untuk melihat apa pun yang akan kulihat, semoga itu bukanlah hal yang tidak kuinginkan. "Ti, tidak mungkin..." Aku tidak percaya, 'mereka' sudah mencapai pintu atap, aku menggunakan semua yang ada di sana untuk mengganjal pintu, agar mereka tidak menerobos ke dalam. Aku melihat ponselku, waktu menunjukan pukul 10 malam, Miyuki tertidur sambil bersandar di bahuku, terkesan seolah-olah kami sedang berpacaran, padahal Miyuki sudah punya orang lain. Malam semakin larut, tapi aku belum mengantuk, aku berfikir, kenapa murid kelas 2 SMP harus mengalami kejadian ini....


The End

Coming soon : Chapter 2 : Friends?!

Thanks for reading, hope you like it...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar